
Kegiatan sudah dimulai sejak awal ramadhan dan akan membahas sejumlah permasalahan keagaman didantaranya tentang akidah, fiqih dan ilmu alat dengan beberapa topik kajian yang sudah dipersiapkan pihak penyelenggara. Kitab-kitab yang dikaji diantaranya kitab Ad Durorul Al Bahiyyah, Fathul Qorib dan Al Jurumiyah.
Layaknya seperti santri yang mengaji di pondok pesantren, kegiatan inipun dipandu oleh pengasuh pondok pesantren dan beberapa tokoh agama terkemuka di Kebumen, diantaranya KH. Tahrir Masror, Gus Anas dan K. Faisol. Mereka dihadirkan untuk mendampingi pemahaman mahasiswa dalam mempelajari kitab kuning.
Kegiatan kajian kitab kuning kali ini tak disangka cukup mendapatkan respon positif dari sejumlah mahasiswa, terlihat dari banyaknya mahasiswa yang antusias mendaftarkan diri menjadi peserta dalam kegiatan ini. Tercatat sebanyak 180 peserta mahasiswa, laki-laki dan perempuan.
Menurut Muhdir, M.Pd.I, majelis kajian kitab kuning ini merupakan kegiatan amaliyah mahasiswa Stainu Kebumen untuk mengisi kegiatan ibadah dibulan ramadhan.
” Kegiatan ini penting dilakukan untuk mengembangkan wawasan keagamaan mahasiswa Stainu Kebumen”. Terlebih kampus Stainu Kebumen adalah kampus miliknya kaum Nahdliyin, merupakan keharusan untuk menyelenggarakan dan mentradisikan kajian-kajian kitab kuning, tegasnya.
Muhdir berharap, melalui kegiatan kajian semacam ini, mahasiswa STAINU Kebumen tak hanya mantap dalam pengetahuan umum saja tapi juga mantap dalam urusan kajian kitab-kitab kuning. (lbb)
subahanallah....,asik-asik bojoku pinter ngaji :D
BalasHapus